Elastisitas adalah perubahan ukuran
benda yang dapat kembali ke bentuk semula jika gaya yang bekerja pada benda dihilangkan.
Contohnya seperti karet gelang dan pegas.
Batas elastis adalah
jumlah maksimum tegangan yang dapat dialami oleh zat padat yang akan
memungkinkan untuk kembali ke bentuk normal. Batas ini tergantung pada jenis
bahan yang digunakan. Misalnya karet gelang memiliki elastisitas tinggi, dan
dengan demikian batas elastis tinggi dibandingkan dengan batu bata beton, yang
hampir tidak elastis dan memiliki batas elastis yang sangat rendah.
Illustrasi grafik ini melukiskan kurva stress sebagai fungsi
strain dari suatu zat padat. Ketika stressnya tidak terlalu besar, kurva
berbentuk garis lurus OA. Gradien atau
kemiringan garis OA sama dengan modulus
Young benda tersebut. Kurva AD bukanlah garis lurus. Disini hokum Hooke tidak
berlaku . titik A merupakan batas dimana
hukum Hooke berlaku. Besarnya stress dititik A dinamakan batas elastis ( suatu
titik dimana bahan atau benda tidak dapat kembali ke bentuk semula ketika gaya
luar yang bekerja bertambah besar ).
Benda yang mendapat stress diatas batas
elastis tidak akan kembali kekeadaan semula (ke elastisannya hilang). Titik D
disebut titik patah. Stress yang lebih besar dari stress dititik patah akan
menyebabkan benda patah.
v Besaran-Besaran dalam Elastisitas
a.
Tegangan
(stress)
Tegangan adalah besarnya gaya yang bekerja
pada permukaan benda persatuan luas. Tegangan dalam elastisitas dirumuskan
Keterangan : σ = tegangan
F = Gaya (N)
A = luas penampang (m2)
Keterangan : σ = tegangan
F = Gaya (N)
A = luas penampang (m2)
b.
Regangan
(strain)
Regangan
adalah pertambahan panjang yang terjadi pada suatu benda karena pengaruh gaya
luar per panjang mula-mula benda tersebut sebelum gaya luar bekerja padanya.
Regangan dirumuskan:
Keterangan : е = regangan
Δl = pertambahan panjang
l0 = panjang mula-mula
Karena regangan adalah perbandingan dari dua besaran yang sejenis maka ia hanya seperti koefisien (tanpa punya satuan)
Keterangan : е = regangan
Δl = pertambahan panjang
l0 = panjang mula-mula
Karena regangan adalah perbandingan dari dua besaran yang sejenis maka ia hanya seperti koefisien (tanpa punya satuan)
c.
Modulus
Elastis (Modulus Young)
Modulus
young dapat dianggap sebagai besarnya hambatan untuk merubah
panjang suatu benda.
Definisi dari modulus young adalah perbandingan antara tegangan dengan
regangan. Di rumuskan :
LATIHAN 1
1. Santi punya sebuah kawat dengan luas penampang 2 mm2,
kemudian diregangkan oleh gaya sebesar 5,4 N sehingga bertambah panjang sebesar
5 cm. Bila panjang kawat mula-mula adalah 30 cm, berpakah modulus elastisitas
dari kawat tersebut?
2. Sebuah kawat luas penampangnya 4 mm2, kemudian
diregangkan oleh gaya sebesar 8 N sehingga bertambah panjang 0,08 cm. Bila
panjang kawat mula-mula adalah 60 cm, berapakahh tegangan dan regangan kawat
tersebut?
3. Sebuah
kawat panjangnya 2 m dengan diameter 2 mm ditarik dengan gaya 15,7 newton
ternyata panjangnya menjadi 200,4 cm.
a. Tegangan
kawat tersebut
b. Regangan
kawat tersebut
c.
Modulus elastisitas kawat tersebut
v HUKUM HOOKE
Deformasi (perubahan
bentuk) pada benda padat elastis mengikuti aturan yang dikemukakan Robert Hooke
yang kemudian dikenal dengan hukum Hooke.
“Perubahan
bentuk benda elastis akan sebanding dengan gaya yang bekerja padanya sampai
batas tertentu (batas elastisitas). Jika gaya yang deberikan ditambah hingga
melebihi batas elastisitas benda maka benda akam mengalami deformasi (perubahan
bentuk ) permanen”
-Robert Hooke-
-Robert Hooke-
Hukum ini dapat dinyatakan sebagai hubungan antara gaya F dan
perubahan panjang Δx :
Keterangan
: F
= Gaya (N)
k =
konstanta pegas. (N/m)
Konstanta pegas memiliki arti fisis sebagai ukuran kekakuan dari sebuah benda.
Konstanta pegas memiliki arti fisis sebagai ukuran kekakuan dari sebuah benda.
LATIHAN 2
1. Sebuah
pegas pada shock absorber sepeda motor panjangnya 40 cm, ketika mendapat beban 40 newton pegas
tersebut panjangnya menjadi 36 cm .
tentukan konstanta pegas tersebut !
2. Untuk merenggangkan pegas sebesar 5 cm diperlukan gaya 10 N.
Tentukan pertambahan panjang pegas jika ditarik dengan gaya sebesar 25 N!
v
ENERGI POTENSIAL PEGAS
Besar energi potensial sebuah pegas
dapat dihitung dari grafik hubungan gaya yang bekerja pada pegas dengan
pertambahan panjang pegas tersebut.
Keterangan: Ep = energi potensial pegas (joule)
k = tetapan gaya pegas (N/m)
x = pertambahan panjang pegas (m)
LATIHAN 3
Perhatikan gambar berikut ini!
Tentukan ;
a) nilai konsanta pegas
b) energi potensial pegas saat x = 0,02 meter
v SUSUNAN PEGAS
Beberapa
buah pegas dapat disusun secara susunan pegas seri dan susunan pegas peralel.
a. Susunan Pegas Seri
Dua pegas atau lebih dirangkai seri:
Besar Konstanta pegas pengganti, pada rangkaian seri :
b. Susunan Pegas Paralel
Dua pegas atau lebih disusun paralel :
Besar Konstanta pegas pengganti,
pada rangkaian paralel :
kp = k1 + k2 + ....
k = konstanta pegas pengganti dalam N/m
k1= konstanta pegas 1 dalam N/m
k2= konstanta pegas 2 dalam N/m
LATIHAN 4
1.
Susunan
pegas berikut ini memiliki konstanta pengganti sebesar.....
2. Dua buah pegas disusun seri seperti pada gambar, jika
masing-masing pegas mempunyai konstanta sebesar 400Nm-1, dan massa
beban 5kg. Tentukan besar pertambahan panjangnya.
3. Dua buah pegas yang memiliki konstanta pegas 100 N/m dan 400
N/m disusun secara seri kemudian susunan tersebut diberi beban bermassa 500
gram yang digantung di bagian bawahnya. Tentukanlah :
a. Konstanta pegas pengganti
b. Pertambahan panjang sistem pegas
a. Konstanta pegas pengganti
b. Pertambahan panjang sistem pegas
4. Dua buah pegas disusun paralel seperti pada gambar, jika
masing-masing pegas mempunyai konstanta sebesar 100Nm-1dan 200 Nm-1,
digantungkan beban sehingga bertambah panjang 5cm. Tentukan gaya beban
tersebut.
0 komentar: